Ponpes Langitan yang dirintis dan diasuh oleh KH. Muhammad Nur kira-kira selama 18 tahun (1852-1870 M) ini, kini memiliki pondok putra dan putri dengan tiga lembaga yaitu Al Falahiyah, Al Mujibiyah dan Ar raudhoh. Ponpes ini berfasilitas 20 tempat tinggal (asrama) putra dan putri.
Lembaga pendidikan Al Falahiyah berada di pondok putra. Jenjang pendidikannya dari RA/TPQ dengan masa pendidikan 2 tahun. Pun Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dengan masing-masing masa pendidikannya 3 tahun.
Lembaga pendidikan Al Mujibiyah di pondok putri bagian Barat. Tingkat pendidikannya dari tingkat MI, MTs dan MA, masing-masing selama 3 tahun. Dan lembaga pendidikan Ar raudhoh di pondok putri di bagian Timur yang terdiri atas MI, MTs, MA, masing-masing selama tiga tahun. Ketiga lembaga ini berada di bawah satu atap yaitu Ponpes Langitan dengan menggunakan kurikulum Ponpes Langitan.
Ponpes ini juga memiliki bermacam kegiatan ekstra kurikuler antara lain Musyawaroh atau Munadzoroh (diskusi) untuk mendalami suatu topik atau masalah dalam masing-masing kitab kuning. Musyawaroh ini berlangsung setiap malam kecuali malam Rabo dan malam Jum’at. Ada juga Muhafadhoh (hafalan) kitab sesuai tingkatan santri masing-masing.
Ponpes ini pun menerapkan pendidikan non klasikal dengan methode wethon atau bandongan yakni sebuah model pengajian di mana seorang kiai atau ustadz membacakan dan menjabarkan isi kandungan kitab kuning sementara murid atau santri mendengarkan dan memberi makna.
Serta methode sorogan, santri atau murid sebaliknya yang membaca sedangkan kiai atau ustadz mendengarkan sambil memberikan pembetulan-pembentulan, komentar atau bimbingan yang diperlukan. Kedua methode ini saling melengkapi satu sama lainnya.
Dalam pelaksanaannya sistem non klasikal (ma’hadiyah) ini dibagi menjadi dua kelompok yakni umum yang dilaksanakan setiap hari (selain hari Selasa dan Jum’at). Adapun waktunya beragam menyesuaikan kegiatan di madrasah. Pendidikan ini diasuh oleh Majlis Masyayikh, asatidz, dan santri senior.
Dan Tahassus yaitu program pendidikan khusus bagi santri pasca Aliyah dan santri-santri lain yang menguasai ilmu-ilmu dasar seperti Nahwu, Shorof, Aqidah, Syariah. Program ini lebih populer disebut Musyawirin, diasuh langsung oleh Majlis Masyayekh. Pelaksanaan Tahassus setiap hari kecuali hari Selasa dan Jum’at, materi yang diajarkan adalah fan fiqh seperti Fathul Muin dan Mahalli, dan fan Hadits.
Banyak tokoh-tokoh besar dan pengasuh ponpes yang dididik dan dibesarkan di Ponpes Langitan ini antara lain KH.Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ary, dan KH. Syamsul Arifin (ayahanda KH. As’ad Syamsul Arifin).
Tips Perjalanan
Komplek Pondok Pesantren Langitan berada di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Letak persisinya di samping Bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektar serta pada ketinggian kira-kira 7 meter di atas permukaan laut.
Lokasinya kira-kira 400 meter sebelah Selatan ibukota Kecamatan Widang, atau sekitar 30 kilometer Selatan ibukota Kabupaten Tuban. Berbatasan dengan Desa Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan dengan jarak sekaitar 1 kilometer. Mudah untuk dijangkau dengan angkutan umum, baik bus, kereta api, atau sarana yang lain.
Informasi lebih lanjut : Kantor Pusat PP. Langitan putra : Telp/Fax. (0322) 451156, Kantor madrasah Al-Falahiyah : (0322) 451539, Kantor Pusat PP. Langitan Putri Barat : (0322) 453657, Kantor Madrasah Mujibiyah : (0322) 451522, dan Kantor Pusat PP. Langitan Putri Timur : (0322) 451906. Atau bisa melalui surat dengan alamat : PP. Langitan Jl. Raya Babat – Tuban PO BOX 02 Babat 62271. Telp/Fax (0322) 451156 atau email : langitan @langitan.net.
Naskah: Adji Kurniawan (kabarpesantren@yahoo.com)
Sumber & Foto: www.langitan.net